Home

Minggu, 13 Maret 2016

Posted by ARDY PRASETIYO | File under :

BAB I

PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Perusahaan adalah badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Kansil). Berdasarkan jenisnya, perusahaan dibagi menjadi 3 yakni perusahaan manufaktur, dagang dan jasa. Perusahaan manufaktur, mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing- masing pelanggan . Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur terdapat beberapa sub bagian dalam kegiatan usahanya, sehingga dalam menjalankan transaksi – transaksi perusahaan harus ada pelaporan yang jelas guna pembuatan laporan keuangan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi, diusahakan secara maksimal, dimana sistem kerja secara manual perlahan lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih .Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial. Sistem teknologi informasi terhadap sistem informasi akuntansi merupakan hal yang berguna sebagai penunjang perkembangan sistem informasi akuntansi. Penggunaan teknologi sistem informasi akan mempermudah proses yang berkaitan dengan pengolahan data-data informasi, dalam hal ini transaksi-transaksi akuntansi.
Perkembangan teknologi sistem informasi yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan system informasi dengan penggunaan komputer, Teknologi sisstem informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Teknologi sistem informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia . Kemajuan teknologi sistem informasi juga berpengaruh pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi tersebut. Semakin maju teknologi sistem informasi semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Sistem teknologi informasi akuntansi juga menawarkan kemudahan komunikasi dengan memperpendek jarak dan mempersingkat waktu penyampaian informasi sehingga akan tercipta efisiensi komunikasi. Adanya teknologi sistem informasi akuntansi maka organisasi menyediakan lebih banyak informasi yang mendukung visi, misi, tujuan dan strategi organisasi sehingga karyawan dapat mengembangkan diri.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual.  Berdasarkan hasil penelitian Tjai (2003) pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja individual. Tetapi pada penelitian Astuti Handayani Siregar (2009) dan Maria M Ratnasari (2009) , terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual. Maka dari itu peneliti termotivasi untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual dengan menambahkan variabel independen yaitu tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi. Didalam penelitian ini penulis menggunakan sampel perusahaan yang menggunakan MYOB ACCOUNTING sebagai teknologi sistem informasi akuntansi. Dari uraian diatas, penulis membuat penelitian ini dengan judul “Pengaruh Penggunaan, Kepercayaan dan Tingkat Keterampilan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual”.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah :
a.         Adakah pengaruh penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual ?
b.         Adakah pengaruh kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual ?
c.         Adakah pengaruh tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual ?
d.         Seberapa besar pengaruh penggunaan, kepercayaan dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada perusahaan manufaktur di kota Jepara yang menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi (MYOB ACCOUNTING). Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual, sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan perusahaan mengenai penerapan sistem teknologi informasi dalam perusahaan.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Dari latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1.      Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu khususnya mengenai penelitian.
2.      Bagi perusahaan yang menjadi sampel penelitian, diharapkan hasil dari penelitian ini bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen dan mengenai perlunya teknologi sistem informasi akuntansi untuk karyawan di peruahaan tersebut.
3.      Bagi masyarakat umum, melalui penelitian ini diharapkan masyarakat mengetahui adanya hbungan atau pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, yang dalam penelitian ini variabel independenya adalah penggunaan, kepercayaan dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel dependenya adalah kinerja individual karyawan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Wijayanto, 2001). Sistem informasi ini diperlukan perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sistem informasi akuntansi berfungsi sebagai pengolah data sehingga data tersebut bisa dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi diimplementasikan atau digunakan dalam perusahaan untuk membantu kinerja karyawan dalam mengolah data atau transaksi perusahaan, mengakses data dan mengintepretasikan data tersebut sehingga para pengambil keputusan dapat membaca data tersebut dalam bentuk laporan.

2.1.2. Penggunaan Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi merupakan teknologi untuk memperoleh, mengolah, menyimpan dan menyebarkan berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang dapat mengatasi segala kemalasan dan kelambatan kinerja manusia. Dalam penggunaan teknologi sistem informasi, aplikasi teknologi yang digunakan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Teknologi informasi harus memberikan dampak positif untuk pemakainya.

2.1.3. Kepercayaan Teknologi Informasi

Kepercayaan teknologi informasi merupakan cara pandang seseorang atau kelompok orang ketika beranggapan atau yakin bahwa teknologi informasi mempunyai pengaruh dalam proses kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut, sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi.

2.1.4. Tingkat Keterampilan Teknologi Informasi

Tingkat keterampilan merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau membuat sesuatu sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan da atau menghasilkan sesuatu.

2.1.5. Kinerja Individual

Menurut Rivai dan Basri (2005) Kinerja individual merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawab, dengan hasil seperti yang diharapkan.

2.2. RANGKUMAN PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai referensi dalam menyusun  proposal ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi dasar referensi dan dirangkum dalamtabel sebagai berikut :

No
Nama Peneliti
Hasil Penelitian yang Diperoleh
1
Astuti Handaiyani Siregar (2009)
Pemanfaatan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
2
Tutut Wijayanti (2013)
Terdapat pengaruh posotif dan signifikan antara kepuasan pengguna teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai DPPKAD kabupaten Grobogan.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai DPPKAD kabupaten Grobogan.
3
Maria M Ratnasari (2009)
Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula kinerja individual.
Semakin tinggi kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula kinerja individual.
Ini berarti terdapat hubungan yang searah antara efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem akuntansi.

2.3    PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.3.1. Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Individual

Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi akan berpengaruh pada proses kerja karyawan, yang pada awalnya menggunakan sistem pencatatan manual menjadi berbasis teknologi sehingga pekerjaan yang dihasilkan lebih efektif dan efisien .
H1 : Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada perusahaan manufaktur di kota Jepara

2.3.2. Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Individual

Tutut Wijayanti (2013) dan Maria M Ratnasari (200 telah menguji pengaruh kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual yang hasilnya menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja individual .
H2 : Kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada perusahaan manufaktur di kota Jepara .

2.3.3. Tingkat Keterampilan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Individual

Keterampilan atau kemampuan pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih sehingga akan menjadi ahli dan menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada, dalamhal ini adalah teknologi sistem informasi akuntansi . Sehingga semakin tinggi tingkat keterampilan, maka semakin tinggi kinerja individual .
H3 : Tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada perusahaan manufaktur di kota Jepara .

2.3.4. Penggunaan, Kepercayaan, Tingkat Keterampilan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Individual

Dari berbagai penelitian sebelumnya yang meneliti tentang penggunaan, kepercayaan, dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual telah menunjukkan pengaruh positif  dan secara signifikan .
H4 : Penggunaan,kepercayaan, tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada perusahaan manufaktur di kota Jepara

2.3.   KERANGKA PEMIKIRAN

Dari tinjauan pustaka, hasil penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis maka penulis menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut :


Kinerja Individual
 








 

 

 

 




BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


3.1.         VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

Variabel penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam variabel dependen dan variabel independen . Variabel independen terdiri atas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi, dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi .
a.       Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
     Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi merupakan implementasi dari manajemen perusahaan .Indikator yang digunakan dalam penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi ini adalah :
·         Faktor sosial
·         Kondisi yang memfasilitasi
·         Konsekuensi jangka panjang
·         Peningkatan produktifitas
·         Kompleksitas
b.      Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
Kepercayaan teknologi sistem informasi diperlukan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputer dapat digunakan untuk kinerja . Adapun indikatornya adalah :
·         Affect (perasaan individu)
·         Kecocokan atau kesesuaian tugas
·         Kepuasan pengguna
c.       Tingkat Keterampilan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
Tingkat keterampilan menunjukkan seberapa besar keterampilan dalam penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi . Variabel ini menggambarkan tingkat keterampilan dengan beberapa indikator, yaitu :
·         Kemudahan penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi.
·         Pelatihan Internal.
·         Pengalaman dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi.
d.      Kinerja Individual
Kinerja individu merupakan pengaruh dari adanya teknologi sistem informasi akuntansi . Penguuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi akuntansi terhadap penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja, menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif . Terdapat delapan kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja individual, Faustino Candarso G (2003) dan Helena Novita (2011) :
·         Jumlah kinerja
·         Kualitas kerja
·         Pengetahuan mengenai pekerjaan
·         Kreatifitas
·         Cooperation
·         Dependability
·         Inisiatif
·         Personal Quality

3.2.         POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono,2008) . Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di kota Jepara yang menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi MYOB ACCOUNTING dalam mengolah transaksi – transaksi, data dan informasi perusahaan lainnya .

3.2.2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah anggota populasi (pegawai / karyawan) di perusahaan manufaktur di kota Jepara yang menggunakan MYOB Accounting sebagai teknologi sistem informasi akuntansi. Prosedur yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah metode random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono,2011).

3.3.         JENIS DATA, SUMBER DATA DAN WUJUD DATA

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan secara langsung dari responden melalui kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi daftar pertanyaan serta opini yang terkait dengan data yang akan diteliti. Kuesioner tersebut akan disebar kepada responden yang sudah ditentukan sebelumnya .

3.3.2. Sumber Data

Penelitian menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka sumber data yang digunakan ialah responden (narasumber atau informan), yaitu orang yang memberikan tanggapan atau “Respon” terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sumber data atau responden yang diteliti merupakan karyawan perusahaan manufaktur di kota Jepara yang menggunakan aplikasi MYOB Accounting.

3.3.3 Wujud Data

Wujud data dalam penelitian ini adalah tanggapan dari para responden yang berupa hasil kuesioner. Kuesioner itu sendiri berupa kumpulan pertanyaan mengenai penggunaan, kepercayaan dan tingkat keterampilan teknologi sistem informasi akuntansi dalam kinerja karyawan (responden) yang ditujukan kepada responden dan akan dijawab pada lembaran kuesioner tersebut.

3.4.         METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode kuesioner atau angket, yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk menjawabnya. Kuesioner tersebut akan disebarkan kepada responden, yang selanjutkanya akan diisi oleh masing-masing responden. Kemudian kuesioner yang telah dijawab tersebut akan dikumpulkan dan hasil dari kuesioner tersebut yang akan digunakan sebagai data penelitian.

3.5.         METODE ANALISIS

Analisis data digunakan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami, serta untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam menganalisis data yang telah didapatkan, penulis menggunakan program SPSS untuk membantu penganalisaan data. Berikut adalah teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini :
1.      Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data yang diperoleh bisa relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukururan tersebut .
2.      Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda.
3.      Korelasi Product Moment
Korelasi product momentmerupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio (Hasan, 1999). Atau secara ringkasnya, untuk menguji hipotesis hubungan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Uji signifikansi korelasi product moment menggunakan uji t, sehingga t hitung dibandingkan dengan t tabel.
4.      Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi,bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
5.      Korelasi Berganda
Untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen atau lebih secara bersama sama dengan satu variabel dependen.




DAFTAR PUSTAKA





Mardi.2011.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta:Ghalia Indonesia.

Astuti Handayani S.2009.”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Depnpasar Barat”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Tutut Wijayanti.2013.”Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, dan Kepuasan Pengguna Terhadapkinerja Individual”.

Maria M. Ratnasari.2009.”Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar”.Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.


Posted by ARDY PRASETIYO | File under :
        
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN UMKM DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Usaha Mikro , Kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berdirisendiri dan berskala kecil serta di kelola oleh kelompok masyarakat menengah atau keluarga . UMKM sendiri sangat mempengaruhi perekonomian nasional , karena dapat menyerap jumplah pengangguran di Indonesia yang sangat tinggi dan memberikan kontribusi tinggi terhadap produk Domestik Bruto .Dengan kata lain , UMKM dapat di sebut juga sebagai tulang punggung dan penggerak perekonomian negara . Namun dalam proses pengembanganya itu sendiri UMKM mengalami beberapa kendala salah satunya masalah pendanaan yang terbatas .
Pada tahun mendatang , Indonesia  akan menghadapi Asean Ecconomic Community (AEC) , dimana persaingan pasar akan semakin meningkat tinggi bagi pelaku UMKM . Jika pelaku UMKM tidak mampu melakukan inovasi untuk mengembangkan usaha mereka , maka bisa jadi pelaku UMKM yang terancam tidak bisa melanjutkan usahanya . Untuk pendanaan itu sendiri maka membutuhkan dana yang tidak sedikit . Pada umunya sebagian besar UMKM lhanya menggunakan dana (modal) pribadi mereka dalam menjalankan usahanya , dan tidak ada pemisahan antara uang pribadi dengan uang perusahaan . Padahal , untuk mengembangkan sebuah usaha menjadi lebih baik dibutuhkan dana yang cukup besar dan pemisahan atara uang pribadi dengan dana perusahaan . Tidak hanya modal pribadi saja yang di butuhkan tetapi juga dana yang berasal dari pihak ketiga seperti BANK , KUR (Kredit Usaha Rakyat) namun kenyataanya banyak UMKM yang masih menggunakan dana pribadi untuk menjalankan usahanya meskipun pemerintah sudah banyak membuat program dalam bidang permodalan . Alasan UMKM tidak menggunakan dana atau modal dari pemberi kredit yaitu skala usaha dan lama usaha yang baru merintis sekitar (1-3tahun) . Alasan lainya karena rumitnya persyaratan diberikan oleh pihak pemberi kredit karena syaratnya yaitu pelaporan keuangan UMKM yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan sesungguhnya . Akan tetapi banyak UMKM yang belum sadar pentingnya penyusunan keuangan atau tidak menyusun laporan keuangan dalam usahanya . Penyebabnya UMKM terlalu fokus pada proses produksi dan operasionalnya sehingga tidak memperhatikan pencatatan atau pembukuan ( Putra dan Kurniawati , 2012 )
Agar dapat mengakses bank dengan mudah , maka UMKM harus membuat laporan keuangan . Akan tetapi , keadaan di lapangan menunjukan sebagian besar pelaku UMKM tidak membuat pelaporan keuangan . Di Indonesia sendiri telah di tetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi , meskipun peraturan pencatatan akuntansi telah jelas adanya , namun pada kenyataan masih banyak UMKM yang tidak membuat pembukuan akuntansi sesuai standar . Untuk mengatasi masalah tersebut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tahun 2009 telah membuat Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) . Akan tetapi SAK ETAP tidak begitu saja dapat diterima oleh UMKM . Masih banyak pelaku UMKMyang belum menerapkan pembukuan sesuai standar .
1.2  PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan maka rumusan masalahnya adalah :

1.      Apakah pengaruh pemberian informasi dan sosialisasi terhadap pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan Berdasar SAK ETAP ?
2.      Apakah pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasar SAK ETAP ?
3.      Apakah pengaruh Jenjang Pendidikan terhadap Pemahaman UMKM dalam menyusun Laporan keuangan berdasar SAK ETAP
4.      Apakah pengaruh Lamanya Usaha terhadap Pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan Berdasar SAK ETAP ?
5.      Apakah pengaruh Ukuran Usaha terhadap pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP ?

1.3  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yang saya buat adalah :
1.      Mengetahui pengaruh pemberian informasi dan sosialisasi terhadap pemahaman penyusunan Laporan Keuangan berdasar SAK ETAP .
2.      Mengetahui pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap penyusunan Laporan Keuangan berdasar SAK ETAP.
3.      Mengetahui pengaruh Jenjang Pendidikan terhadap penyusunan Laporan keuangan berdasar SAK ETAP .
4.      Mengetahui apakah faktor Lamanya Usaha mempengaruhi penyusunan sebuah laporan keuangan berdasar SAK ETAP .
5.      Mengetahui apakah faktor Ukuran Usaha mempengaruhi dalam sebuah penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP .

1.4  MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang di harapkan dari penelitian yang saya lakukan ini antara lain :

1.      Bagi pemerintah sendiri agar menjadi bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan UMKM di sekitar kota Jepara  untuk lebih  mengoptimalkan kualitas kinerja dan mengoptimalkan pembuatan pelaporan keuangan  berdasar SAK ETAP .
2.      Bagi pelaku UMKM ,  sebagai acuan agar lebih teliti dan bijak dalam pembuatan laporan keuangan dan sebagai cara pengamnilan keputusan yang tepat bagi usaha yang sedang di jalankan .
3.      Bagi peneliti ,diharap penelitian ini bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penelitian yang sejenis .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1  TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian UMKM
Usaha Mikro , Kecil Menengah ( UMKM ) adalah sebuah entitas yang berskala kecil dan dikelola oleh Masyarakat menengah atau bisnis yang di jalankan oleh keluarga sendiri . Usaha yang bukan anak perusahaan atau sebuah cabang perusahaan .

2.1.2 Pengertian Pembuatan Pelaporan Keuangan
Membuat sebuah Laporan Keuangan yang berisikan tentang seputar keuangan dalam sebuah usaha /organisasi dalam bentuk kertas atau data . Laporan keuangan di buat agar perusahaan bisa mengetahui untung dan rugi dalam usaha yang di jalankan saat ini . Menurut ( Soemarsono ) adalah sebuah laporan yang di buat untuk para pembuat keputusan , terutama adalah pihak di luar organisasi atau perusahaan yang isinya posisi keuangan dari hasil usaha ataupun perusahaan .


2.1.3 Pengertian SAK ETAP
Ikatan akuntansi Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) . SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk menyusun laporan keuangan yang  di mulai pada atau setelah 1 januari 2011 . Di dalam hal SAK ETAP memberikan banyak sekali kemudahan untuk perusahaan di bandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks . Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK ETAP yang sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab .

Sesuai dengan ruang lingkup (SAK ETAP) maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik . Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan pelaporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal . contoh pengguna eksternalnya adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha , kreditur , dan lembaga pemeringkat kredit .

2.1.4 Pengertian informasi dan Sosialisasi
Pengertian Informasi dan sosialisasi adalah pemberian sebuah informasi akuntansi pada perusahaan kecil agar lebih menyadari betapa pentingnya sebuah laporan keuangan bagi kelangsungan usaha karena syarat untuk meminjam modal (KUR) sebuahUMKM harus memiliki laporan keuangan .

Dengan akuntansi yang memadai maka pengusaha UMKM dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit , seperti pembuatan pelaporan Keuangan (Warsono , 2009 ) Namun pelaksanaan pembukuan tersebut merupakan hal yang cukup sangat sulit bagi UMKM karena keterbatasan pengetahuan Akuntansi , Rumitnya proses Akuntansi , dan Anggapan bahwa pelaporan keuangan bukanlah hal yang penting bagu UMKM itu sendiri .

2.1.5 Pengertian Latar Belakang Pendidikan dan Jenjang Pendidikan
Latar belakang pendidikan dan Jenjang Pendidikan Terakhir diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilalui/diperoleh melalui pendidikan formal dan non formal . Pendidikan formal adalah pendidikan yang di peroleh di bangku sekolah maupun jenjang pendidikan terakhir “Universitas” . Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan lewat kursus-kursus maupun pelatihan yang di selenggarakan pihak swasta maupun dari pemerintah untuk meningkatkan mutu masayarakat sekitar .

2.1.6 Pengertian Kinerja Usaha
Kinerja Usaha sendiri bisa di artikan sebagai hasil dari sebuah pekerjaan itu sendiri atau sebuah prestasi kerja . Kinerja merupakan hal yang sangat penting yang harus di capai oleh setiap perusahaan , karena kinerja keuangan yang sangat optimal merupakan tujuan sebuah perusahaan .

2.1.7 Pengertian Ukuran Usaha
Pengertian UkuranUsaha adalah menggambarkan besar kecilnya sebuah perusahaan yang di tunjukan oleh total aktiva , jumplah penjualan , rata rata total penjualan dan rata-rata total aktiva . Jadi ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan ( sujianto , 2001 )

Menurut ( Riyanto , 1995 ) suatu perusahaan yang besar sahamnya tersebar luas , setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan atau tergesernya pengendalian dari pihak yang domain terhadap perusahaan bersangkutan dan Sebaliknya , perusahaan yang masih kecil , dimana sahamnya tersebar pula di lingkungan yang kecil .


2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Prolog
Nama Peneliti
Hasil Yang Diperoleh
1
Tuti , Dwijayanti ( 2014 )
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tidak semua variable independen berpengaruh signifikan terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP .
2
 Sudiantoro , Siregar  ( 2012)
Responden UMKM dalam penelitian ini memiliki presepsi bahwa pembukuan dan pelaporan keuangan merupakan hal yang penting . Faktor ukuran usahanya  berpengaruh positif terhadap presepsi tersebut  . Lama usaha berdiri justru berpengaruh negatif terhadap presepsi , berbeda dengan dugaan awal .
3
Susanto , Yuliani
Berdasarkan hasiln analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa responden UMKM dalam penelitian ini memiliki persepsi bahwa pembukuan dan pelaporan keuangan merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan usahanya .

2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.3.1 Pemberian Informasi Dan Sosialisasi
Menurut ( Rudiantoro dan Siregar , 2011 ) Peningkatan pemahaman UMKM dapat dilakukan dengan pemberian infromasi dan sosialisasi tentang SAK ETAP . dimana cara pemberian informasi dan sosialisasi merupakan cara yang efektif dalam meningkatkan pemahaman UMKM .
H1 : Pemberian Informasi dan sosialisasi berpengaruh positif terhadap Pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP
2.3.2 Latar Belakang Pendidikan
Menurut ( Rudiantoro dan Siregar , 2011 ) Latar belakang pendidikan adalah  yang membedakan tingkat rendahnya tingkat pemahaman yang dimiliki oleh pengusaha UMKM. Pasalnya pengusaha UMKM dengan latar belakang pendidikan selain ekonomi atau akuntansi cenderung lebih lama dalam memahami proses
H2 : Latar Belakang Pendidikan berpengaruh positif terhadap Pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP
2.3.3 Jenjang Pendidikan
( Gray 2006; Van Hermert et al. 2011) Mengemukakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan meningkatkan kemampuan menyerap ( termasuk kemampuan akusisi , asimilasi , transformasi , dan eksploitasi) dari pengetahuan baru . ( Muniarti , 2002 ) Menemukan bahwa pengusaha dengan jenjang pendidikan formal yang rendah cendenrung tidak memiliki persiapan
H3 : Jenjang Pendidikan berpengaruh positif terhadap pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP
2.3.4 Lama Usaha
( Das dan Dey , 2005 ) Menemukan adanya hubungan positif antara umur usaha UMKM dengan frekuensi melakukan pembukuan secara teratur  . UMKM dengan umur yang lebih panjang yang melakukan pembukuan dengan lebih teratur , di duga akan mempunyai presepsi yang lebih baik mengenai SAK ETAP .
H4 : Lama Usaha berpengaruh positif terhadap pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP
2.3.5 Ukuran Usaha
( Pinasti , 2011) menemukan bahwa ukuran usaha merupakan faktor yang sulit dipisahkan dengan lingkungan usaha UMKM . Ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha terkait dengan kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan sehingga di harap dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong seorang untuk berpikir dan belajar  terkait solusi untuk menghadapinya .
H5 : Ukuran sebuah usaha berpengaruh positif terhadap pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP

2.4 KERANGKA PEMIKIRAN


PEMBERIAN INFORMASI DAN SOSIALISASI

JENJANG PENDIDIKAN

UKURAN USAHA




PRMAHAMAN UMKM TERHADAP SAK ETAP

LAMA USAHA

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
 











BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini adalah Independen , Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhiatau menjadi sebab timbulnya variabel lain ( Variabel Dependen )
a.       Pemberian Informasi dan sosialisasi ( X1 )
Adapun indikator yang mempengaruhi informasi dan sosialisasi
-          UMKM yang belum pernah mengikuti sosialisasi dan pelatihan kusus
-          Kemauan UMKM itu sendiri dalam membuat laporan keuangan
-          Kurangnya informasi tentang apa SAK ETAP itu sendiri
b.      Latar Belakang Pendidikan ( X2 )
Adapun Indikator latar belakang pendidikan
-          Latar Belakang Pendidikan berasal dari mana dia sekolah
-          Misalkan / contoh: dari Sekolah Mengah Keatas /  Sekolah Menengah Kejuruan dan dari jurusan apa yang terakhir kali diambil .
c.       Jenjang Pendidikan ( X3 )
Adapun Indikator dari Jenjang Pendidikan
-          Jenjang Pendidikan yang semakin tinggi membuat individu itu sendiri akan lebih  mampu untuk menerima menerima hal baru
d.      Lama Usaha ( X4 )
Adapun Indicar dari Lama Usaha
-          Lamanya sebuah usaha itu sendiri membepngaruhi kesadaran pelaku UMKM untuk melakukan Pembuatan pelaporan keuangan
-          Lamanya sebuah usaha juga menunjukan lamanya sebuah usaha itu sendiri
e.       Ukuran Usaha ( X5)
-          Menunjukan sebuah besar kecilnya sebuah usaha / perusahaan yang di tunjukan melalui total aktiva dari usaha itu sendiri .
f.       Pemahaman UMKM terhadap SAK ETAP ( Y)


3.2  POPULASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL
Seluruh UMKM dan Home Industri terutama berada di sekitar kota Jepara yang bergerak di bidang/industri , baik perusahaan jasa , perdagangan , maupun furniture. Dengan jumplah pengambilan sampel sebanyak 25 perusahaan UMKM yang selama ini sudah melakukan pencatatan Pelaporan Keuangan sesuai SAK ETAP untuk mengetahui Faktor-Faktor apa sajakah yang menyebabkan sebuah UMKM melakukan Pelaporan keuangan berdasarkan SAK ETAP , dan apa sajakah kendala faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan pelaporan keuangan berdasar SAK ETAP . Sedangkan teknik yang pengambilan sempel yang di gunakan adalah metode convinience sampling.

3.3. JENIS DATA SUMBER DATA DAN WUJUD DATA
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data nominal sedangkan sumber data yang di gunakan data primer , wujud data dalam penelitian ini adalah di peroleh secara langsung melalui observasi lapangan menyebarkan kuesioner ( Angket ) pada UMKM di Kota Jepara . Metode Pengumpulan datanya itu sendiri menggunakan metode Dokumentasi .

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (Angket ) yang disebarkan kepada responden dengan cara studi lapangan kemudian di dokumentasi .

a.       Observasi Lapangan Langsung
Dengan menggunakan metode observasi lapangan langsung maka penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap UMKM di sekitar Jepara apa pelaku UMKM selama mendirikan usahanya selama ini sudah membuat pelaporan keuangan sesuai SAK ETAP .

b.      Kuesioner ( Angket )
Dengan menggunakan metode Angket atau Kuesioner itu sendiri merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung ( peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden ) peneliti biasanya memberikan sebuah pertanyaan kepada responden melalui pertanyaan yang sudah di rangkum di dalam sebuah kertas , dan kemudian responden akan menjawab pertanyaan itu melalui sudut pandang responden itu sendiri ,dan  kemudian dari lembar jawaban itu akan mendapatkan kesimpulan hasil dari seluruh responden yang menjawab kuesioner .

c.       Dokumentasi
Dokumentasi sendiri yaitu hasil dari rekapitulasi atau bukti bukti data tertulis berupa data dalam bentuk nyata yang di peroleh dari kegiatan observasi dan Kuesioner yang telah di dokumentasikan . tanpa adanya sebuah dokumentasi , data tersebut tidak akan menjadi sebuah dokumen yang real.

3.5 METODE ANALISIS

3.5.1 TEKNIS ANALISIS DATA

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi logistic ganda (biner logistic regression) . Variabel binner adalah data jenis nominal dengan dua criteria saja , misalnya 1 untuk jawaban YA dari responden dan 0 untuk jawaban Tidak dari Responden . Regresi Logistik juga dapat digunakan untuk nominal kategori lebih dari dua , dengan cara melakukan dummy .



DAFTAR PUSTAKA

http://www.iaiglobal.or.id/v02/prinsip_akuntansi/standar.php?cat=SAK%20ETAP&id=71
Rias Tuti, Tahun (2014) , Faktor Faktor yang mempengaruhi pemahaman UMKM dalam menyusun keuangan berdasarkan SAK ETAP . Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi
Rizki Rudiantoro , Tahun ( 2012 ) . Kualitas Laporan Keuangan UMKM serta prospek implementasi SAK ETAP . Jurnal Akuntansi Keuangan Indonesia VOLUME 9-NO1,JUNI 2012
Berkah Susanto , Tahun . Prospek Implementasi SAK ETAP berbasis kualitas laporan keuangan . Jurnal Akuntansi Ekonomi .